(1) Perkembangan Kecerdasan Buatan (AI) membawa manfaat luar biasa dalam efisiensi berbagai sektor, mulai dari medis hingga keuangan. (2) Namun, peningkatan kapabilitas AI yang semakin cepat menimbulkan kekhawatiran etika yang mendalam. (3) Kekhawatiran ini mencakup bias algoritma, potensi hilangnya lapangan kerja, serta minimnya transparansi dalam pengambilan keputusan oleh sistem. (4) Isu bias algoritma, misalnya, telah ditemui dalam aplikasi rekrutmen yang secara tidak sadar mendiskriminasi kelompok tertentu. (5) Hal ini memaksa para legislator untuk segera menciptakan regulasi yang komprehensif. (6) Akan tetapi, proses pembuatan regulasi ini berjalan lambat dikarenakan kompleksitas teknologi dan lobi yang kuat dari perusahaan-perusahaan raksasa. (7) Para ahli menyimpulkan bahwa AI harus dikendalikan demi menjaga harkat martabat manusia. (8) Teknologi canggih ini tidak boleh dilepaskan tanpa pengawasan yang cermat. (9) Tujuan daripada regulasi tersebut adalah memastikan AI beroperasi secara adil dan transparan.