Ketika masih kecil ia bernama raden Mas Ontowiryo, dilahirkan pada 11 November 1775, sebagai putera Sultan Hamengku Buwono III. Setelah dewasa bergelar Pangeran Diponegoro, dan dikenal sebagai orang Islam yang alim dan ahli tasawuf. Ketika Sultan Hamengku Buwono IV wafat, Pangeran Diponegoro diangkat sebagai salah seorang wali kemenakannya Sultan Hamneku Buwono V, yang baru berusia 3 tahun. Akan tetapi, dalam praktiknya pemerintahan kerajaan dilaksanakan oleh Patih Danurejo, yang sangat dipengaruhi oleh Belanda.
Pangerarl Diponegoro mengundurkan diri sebagai Wali Sultan dan bersiap-siap mengadakan perlawanan terhadap Belanda. Karena memerintahkan mencabut patok-patok pembuatan jalan Magelang, yang melalui daerahnya, Belanda menyerbu istana Pangeran Diponegoro akan menangkapnya. Pecahlah Perang Diponegoro pada tahun 1825, yang juga dikenal dengan nama Perang Jawa. Pada 28 maret 1830 Pangeran Diponegoro ditawan di Magelang, kemudian dibawa ke Batavia, lalu dipindahkan ke Manado, dan meninggal dunia di Makasasar.
Petunjuk A: dipergunakan dalam menjawab soal nomor 1 sampai 2
Tokoh sejarah yang menjadi lawan pahlawan yang digambarkan bacaan di atas adalah ....