GEOPOLIMER, BETON TANPA SEMEN
Beton yang kita kenal sekarang tersusun dari batuan, air, dan semen, yang bahan pembuatnya mudah diperoleh dengan harga relatif murah dan teknologi pembuatannya sederhana. Tetapi proses produksi semen menghasilkan emisi gas rumah kaca (karbon dioksida) yang semakin merusak lingkungan hidup dan menyebabkan pemanasan global. Material pengganti beton yang merupakan temuan baru, dikenal sebagai geopolimer, suatu bahan alam non organik yang pembuatannya melalui proses polimerisasi. Bahan dasar utama dalam pembuatannya banyak mengandung unsur silikon' dan aluminium. Untuk melarutkan unsur ini serta memungkinkan terjadinya reaksi kimiawi digunakan larutan yang bersifat alkalis. Jika material ini digabungkan dengan batuan, maka akan dihasilkan beton geopolimer, tanpa menggunakan semen lagi.
Geopolimer ini ramah lingkungan karena pembuatannya dapat menggunakan bahan buangan industri dan prosesnya tidak terlalu memerlukan energi. Proses pembuatannya geopolimer cukup dengan pemanasan sekitar 60° C selama satu hari penuh, sementara semen setidaknya memerlukan suhu hingga 800° C. Karena itu pembuatan beton geopolimer mampu menurunkan emisi gas rumah kaca yang diakibatkan proses produksi semen hingga 20% saja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton geopolimer mempunyai kekuatan dan keawetan yang tinggi, tetapi biaya pembuatannya setara dengan beton biasa.
Jika biaya pembuatan beton semen setiap tahun naik rata-rata sebesar 10% dari biaya pembuatan pada tahun terakhir, maka biaya pembuatan geopolimer setelah tiga tahun akan naik rata-rata sebesar p%, dengan p memenuhi