Saat ini, tingkat literasi dan minat baca di Indonesia masih rendah. Laporan dari UNESCO dan penelitian Program for International Student Assessment (PISA) menjadi bukti kondisi litaraal vang memprihatinkan. Penyet abnya datang dari berbagai faktor seperti aksuv buku yang sullt, gempuran teknologi dan gaya hidup tak suka membaca. Rendahnya tingkat literasi berdampak ke berbagai sektor seperti pendidikan, kualitas 5DM dan kesehatan. Menindaklanjuti permasalahan tersebut, pemerintah Indonesia berupaya melakukan sejumlah terobosan mendasar, baik dalam bentuk program, keglatan, maupun kebijakan publik yang mendukung peningkatan dunia pendidikan. Mengingat salah satu penyebab rendahnya minat baca anak adalah kesulitan akses untuk mendapatkan buku, pemerintah menginistasť program "I ampung Literasi" untuk menumbuhkan minat baca warga kampung (desa atau nagarij, Targetnya pada 2019, pemerintah menciptakan sekitar 514 Kampung Literasi di seluruh Indonesia, dengan dana sekitar Rp 160 Juta per Kampung Literasi. Selain itu, Presiden juga meresmikan program pengiriman buku gratis setiap bulan per tanggal 17 ke seluruh daerah di Indonesia. Program Ini dinisiasi Duta Baca Indonesia, Najwa Shiisab, dengan beberapa pegiat literasi dan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. Diharapkan dengan adanya program Ini, masyarakat Indonesia dapat membaca dan mendapatkan buku dengan mudah dan tentunya dengan biaya yang terjangkau.
Berdasarkan dita IXAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), lebih dari 30.000 judul buku diterbitkan
setiap tahun di indonesia namun faktanya rata-rata orang Indonesia hanya membeli 2 per tahun. Peningkatan segi mutu bacaan menjaui hal krusial untuk meningkatkan kemauan membaca, khususnya bagi para generasi muda. Peglat perbukuan perlu melakukan riset tema dan konten untuk mendukung produksi bacaan bermutu. Dikutip dari Ikapi, jumlah penerbit buku di Indonesia sepanjang tahun 2012-2015 mengalami peningkatan. Ta..un 2015 saja mencapai 1.328 dengan penerbit aktif sebesar 711 dan 617 penerbit tidak aktif yang tersebar di berbagal wilayah Indonesia. Meskipun produksi buku masih terus berjalan namun kenyataannya banyak toko buku yang tutup, Hal Ini disebabkan oleh sulitnya akses sehingga peran teknologi seharusnya dapat menjadi penyokong pengelolaan buku. Menyediakan penjualan e-book dan portal Jual-bell melalui internet dapat menjadi salah satu cara jitu. Keberadaan Tako Buku Online (TBO) tentunya membantu pembaca dalain mendapatkan buku yang diinginkan.