(1) Pergulatan antara budaya tinggi dan budaya massa, seperti yang tampak jelas dalam dunla musik, juga terjadi dalam perfilman. (2) Mereka yang mencoba membuat film yang lebih bermutu selalu dikalahkan oleh para pembuat film yang mengundang selers massa. (3) Kadang kala pertumbuhan Industri flim yang komersial justru mendapat dukungan dari pejabat yang berwenang, satu bentuk kerja sama yanga jelas antara birokrasi dan kekuatan modal. (4) Film Apa yang Kau Cari Palupi pada tahun 1971, menjadi bagaimana kerja sama birokrasi dengan pemilik modal telah mengalahkan kebijakan budaya yang mencoba menegakkan film bermutu. (5) Seorang pejabat dikabarkan lebih suka menonton film hiburan dan komersial daripada film bermutu, yang pada akhirnya akan mematikan usaha Industri perfilman.
(6) Massa mempunyai peranan besar dalam pembentukan selera kesenian, tetapi tidak selalu kesenian populer mempunyal kecenderungan dekaden. (7) Massa kelas menengah telah sanggup membagi-bagi pechatian dan selera kelas itu sendiri ke dalam berbagai tingkat selera. (8) Film-film "Jorok" tentu tidak ditonton oleh kelas menengah yang sadar akan "kelas"-nya, tetapi justru menjadi hiburan bagi kelas-kelas pinggiran kota, anak-anak remaja, penerima upah kecil, dan ploretariat kota.