MEMAHAMI TSUNAMI
Tsunami adalah serangkaian gelombang dengan panjang gelombang yang sangat panjang dan periode sangat lama yang disebabkan oleh pergerakan vertikal air secara tiba-tiba. Penyebab tsunami antara lain adalah gempa tektonik, letusan gunung berapi, longsor, ledakan, dan benda-benda luar angkasa yang jatuh seperti meteor.
Tsunami berbeda dari gelombang air laut biasa di tepi pantai yang ditimbulkan oleh tiupan angin. Periode gelombang yang ditimbulkan oleh tiupan angin biasanya pendek, misalnya 10 detik, dan panjang gelombangnya jarang yang melebihi 150 m. Sedangkan tsunami dapat mempunyai panjang gelombang sampai 100 km dan periodenya dalam ukuran jam.
Karena panjang gelombangnya cukup besar, maka tsunami termasuk ke dalam kategori gelombang air-dangkal, yaitu gelombang dengan hasil bagi kedalaman air laut h dan pangjang gelombang A, yakni h/A, sangat kecil. Laju gelombang air-dangkal V sama dengan akar hasil kali percepatan gravitasi dan kedalaman air.
V = √gh , g = 9,8 m/detik2
Misalnya, kecepatan tsunami di laut dengan kedalaman 4000 meter adalah sekitar √9,8 x 4.000 = 198 m/detik atau sekitar 712 km/jam. Karena laju perubahan energinya berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya, tsunami melaju dengan kecepatan tinggi bahkan dapat melintasi samudera tanpa kehilangan banyak energi.
Apa yang terjadi pada saat tsunami mencapai pantai? la mengalami perubahan. Dangkalnya laut di pantai menyebabkan kecepatan tsunami berkurang banyak. Dengan kedalaman laut, misalnya h = 40 m, kecepatan tsunami turun menjadi 20 m/detik atau 70 km/jam. Sekalipun demikian, nergi tsunami yang bergantung pada kecepatan gelombang dan tinggi geldmbang hamper konstan Akibatnya, penurunan kecepatan secara drastic pada saat mencapai pantai, mengakibatkan naiknya gelombang tsunami. Tinggi gelombang tsunami di tengah laut biasanya hanya 1 meter. Jadi, tsunami yang semula pada saat masih di tengah laut, hamper tidak terlihat, tinggi gelombangnya naik secara tiba-tiba, sampai 10-20 meter ketika mencapai pantai, dan menghasilkan kerusakan yang besar. Kerusakan fisik itu diikuti pula dengan berjangkitnya berbagai penyakit, akibat air kotor serta flu dan radang paru-paru yang menyerang penduduk yang selamat.
Bentuk pantai juga dapat menentukan efek kerusakan oleh tsunami. Efek tsunami akan berlipat ganda ketika ia menghantam teluk dengan garis pantai berbentuk huruf V.
Kecepatan tsunami di laut dengan kedalaman 1000 mter besarnya kurang lebih sama dengan ....